Langsung ke konten utama

BDP REVIEW SKRIPSI

REVIEW SKRIPSI
(Penerapan metode karya wisata berbantuan media vidio untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi pada siswa kelas VII A MTS TARBIYATUL HUDA)

“Review ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Belajar dan Pembelajaran”


Dosen Pembimbing
Furoidatul Husniah, S.S., M.Pd.


Disusun Oleh:
Ayu Intan Nursanjaya
NIM. 170210402110





PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017/2018
BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian tindakan kelas. Selain itu, dijelaskan apa saja yang  menjadi masalah sehingga perlu diadakannya penelitian lebih lanjut tentang penelitian tindakan kelas. Permasalahannya pada bab ini diantaranya: Penerapan metode karyawisata berbantuan media video untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi pada siswa kelas VII MTs Tarbiyatul Huda Jenggawah Tahun Pelajaran 2012/2013 Hasil pembelajaran menulis narasi setelah diterapkannya metode karyawisata berbantuan media video pada siswa kelas VIIA MTs Tarbiyatul Huda Jenggawah Tahun Pelajaran Tahun Pelajaran 2012/2013.
Pada umumnya, Suatu kegiatan pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila tujuan pembelajarannya dapat dicapai. Dalam pembelajaran di sekolah, tujuan pembelajaran yang harus dicapai dirumuskan dalam kurikulum yang disusun dan dikembangkan oleh Kemendiknas dan BSNP. Dengan disusunya kurikulum, kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah akan mempunyai tujuan pembelajaran yang sama meski dalam teknis pelaksanaanya mempunyai pengembangan yang berbeda-beda. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP memberikan otoritas kepada masing – masing sekolah untuk membelajarkan standar kompetensi yang ada dalam kurikulum dengan menggunakan cara yang sesuai dengan potensi sekolah yang dimiliki. Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas VII MTs Tarbiyatul Huda, ditemukan permasalahan pada pembelajaran menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar. Dari 34 siswa hanya 11 siswa yang berhasil mencapai KKM. Sebanyak 23 siswa nilainya masih belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Setelah dilakukan analisis terhadap tulisan – tulisan siswa, ternyata siswa mengalami kesulitan ketika harus mengungkapkan pikirannya dalam bentuk tulisan. Tulisan siswa sangat singkat. Hal itu menyebabkan kronologi cerita yang harus muncul dalam karangan narasi kurang begitu tampak. Selain itu, pola pengembangan paragrafnya kurang baik, ditandai dengan tidak adanya kepaduan dalam setiap praagrafnya. Diperlukan solusi untuk mengatasi permasalahan siswa dalam menulisnarasi. Permasalahan – permasalahan siswa dalam menulis narasi adalah sulit mengungkapkan pikirannya dalam bentuk tulisan. Metode yang diterapkan harus mampu membantu siswa dalam menulis narasi. Metode karyawisata merupakan pilihan metode yang dinilai akan mengatasi masalah – masalah siswa dalam menulis narasi. Metode karya wisata adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mengamati atau mempelajari sesuatu secara langsung.  Engkoswara (1988:55) menjelaskan enam tujuan metode karyawisata. Metode karyawisata merupakan metode pembelajaran yang dilakukan secara sistematis dan memberikan kesan yang menarik bagi siswa. Dengan demikian, kronologi kegiatan karyawisata dan kesan – kesan yang didapatkan siswa akan mampu menginspirasi siswa dalam menulis narasi. Dengan diterapkannya metode karyawisata, siswa akan memperoleh pengalaman langsung sehingga mampu menginspirasi siswa dalam menulis. Maksudnya, pengalaman langsung dapat digunakan sebagai bahan untuk menghasilkan narasi.




BAB 2 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian tindakan kelas. Selain itu, dijelaskan apa saja yang  menjadi masalah sehingga perlu diadakannya penelitian lebih lanjut tentang penelitian tindakan kelas. Permasalahannya pada bab ini diantaranya:
1.      Penerapan metode karyawisata berbantuan media video untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi pada siswa kelas VII MTs Tarbiyatul Huda Jenggawah Tahun Pelajaran 2012/2013
2.      Hasil pembelajaran menulis narasi setelah diterapkannya metode karyawisata berbantuan media video pada siswa kelas VIIA MTs Tarbiyatul Huda Jenggawah Tahun Pelajaran Tahun Pelajaran 2012/2013.
2.1 Langkah-langkah tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1)      Prasiklus
Pada tahap prasiklus peneliti melakukan observasi di kelas VII A MTs tarbiyatul Huda Jenggawah tahun pelajaran 2012/2013. Observasi awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan menulis narasi siswa. Dari hasil tugas menulis narasi ditemukan beberapa anak yang belum mencapai KKM. Setelah dilakukan analisis terhadap tulisan - tulisan siswa, ternyata siswa mengalami kesulitan ketika harus mengungkapkan pikirannya dalam bentuk tulisan. Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan guru bahasa indonesia untuk memperoleh informasi tentang kesulitan dan kendala yang dihadapi dalam pembelajaran menulis dan untuk memperoleh gambaran pembelajaran menulis selama ini yang dilaksanakan oleh guru.

2)      Dalam penelitian ini menggunakan 2 siklus:
·         Siklus I
a.      Perencanaan
Tahap perencanaan, yaitu langkah persiapan yang dilakukan secara kolaboratif dengan guru dalam:
1.      Menyusun rencana tindakan dalam melaksanakan karyawisata dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis  narasi, termasuk revisi dalam tiap siklus pelaksanaan.
2.      Mempersiapkan  format tugas yang akan dilakukan siswa pada saat pelaksanaan karyawisata
3.      Mempersiapkan format observasi untuk melihat proses belajar siswa dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan metode karyawisata
4.      Mempersiapkan  format dan alat evaluasi yang digunakan pada siklus I

b.      Tindakan
Tahap tindakan merupakan realisasi dari rencana yang telah dibuat, yaitu kegiatan pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa dengan penerapan metode karyawisata yang sesuai dengan rencana dan prosedur yang telah disusun. Pembelajaran narasi dilakukan dengan cara menanamkan konsep terlebih dahulu. Konsep ditanamkan dengan cara mengajak siswa mengidentifikasi contoh – contoh tulisan narasi dan menyimpulkannya. Setelah siswa memahami konsep menulis narasi baru kegiatan karyawisata dilakukian. Setelah dilaksanakan kegiatan karyawisata, siswa mulai fokus untuk mengembangkan karangan narasi.
c.       Observasi
Melakukan kegiatan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran, langkah – langkah kegiatan, pengaruh tindakan, kendala tindakan,  serta permasalahan yang timbul selama penerapan metode karyawisata dalam meningkatkan kemampuan menulis narasi berlangsung
d.      Refleksi
Merupakan kegiatan melihat/ merenungkan kembali apa yang telah dilakukan dan apa dampaknya bagi proses belajar siswa, mengkaji hasil observasi, dan merenungkan kembali proses tindakan dengan berbagai permasalahan

·         Siklus II
Siklus II perlu dilakukan untuk memperbaiki sebagai kegiatan tindak lanjut berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus I. Adapun langkah- langkah pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut:
a)      Perencanaan
Refleksi dilakukan pada akhir siklus I bertujuan untuk mengidentifikasi baik kemajuan – kemajuan yang telah diperoleh maupun keterangan – keterangan atau hambatan yang masih dihadapi.
b)      Tindakan
Berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus I yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan siklus II. Tindakan II berupa implementasi serangkaian kegiatan pembelajaran yang telah direvisi untuk mengatasi masalah pada siklus I yang belum tuntas. Pada siklus II tidak dilakukan kegiatan karyawisata. Hal ini berdasarkan hasil refleksi I. Ternyata permasalahan siswa tidak lagi pada aspek kronologi kegiatan karyawisata, namun pada pengembangan karangan narasi. Jadi tidak perlu dilakukan kegiatan karya wisara, karena sudah terdapat rekaman karyawisata dari siklus I.
c)      Observasi
Pengamatan dilakukan sama seperti pada siklus I. Melakukan kegiatan pengamatan secara langsung mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
d)     Refleksi
Pada tahap refleksi dibandingkan hasil siklus I dengan hasil siklus II. Koreksi terhadapsiklus II kemudian digunakan sebagai pertimbangan untuk tindakan selanjutnya
3)      Data dan sumber data
Data dalam penelitian ini terdapat data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dalah data yang diperoleh darihasil observasi, wawancara, dan catatan – catatan berdasarkan koreksi yang ditemukan dari tulisan narasi siswa. Data kuantitatif adalah nilai tulisan narasi siswa baik sebelum atau sesudah diterapkan metode karyawisata berbantuan media vidio yang kemudian dianalisis secara kuantitatif.
4)      Teknik Pengumpulan Data
o   Observasi
o   Wawancara
o   Tes

2.2 Proses Penerapan Metode Karyawisata Berbantuan Media Video untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Narasi Pada Siswa Kelas VIIA MTs Tarbiyatul Huda Jenggawah Tahun Pelajaran 2012/2013
 Proses pembelajaran bahasa indonesia dengan materi menulis narasi pada siswa kelas VIIA MTs Tarbiyatul Huda Jenggawah Tahun Pelajaran 2012/2013 mencakup tiga siklus yaitu, prasiklus, siklus I, dan siklus II. Hasil penelitian dan pembahasan proses pembelajaran menulis narasi dengan penerapan metode karyawisata berbantuan media video dipaparkan sebagai berikut:
A.    Prasiklus
Kegiatan pertama pada prasiklus adalah observasi. Pada kegiatan observasi prasiklus, dilakukan pengamatan untuk mengidentifikasi masalah yang terdapat pembelajaran menulis buku harian dalam bentuk karangan narasi di kelas VII MTs Tarbiyatul Huda Jenggawah. Selama proses pembelajaran observer mengamati aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pembelajaran menulis buku harian dalam bentuk karangan narasi di kelas diikuti oleh 34 siswa yang terdiri aras 15 siswa laki – laki dan 19 siswa perempuan. Sesuai RPP, pembelajaran prasiklus dirancang dengan alokasi waktu 4x40 menit ( 2 pertemuan) yang terdiri atas pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Kegiatan pendahuluan pembelajaran menulis buku harian dalam bentuk karangan narasi diawali guru dengan membuka pelajaran.  Pada kegiatan ini guru mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Namun guru tidak melakukan apersepsi pada kegiatan pendahuluan. Selanjutnya guru membagikan buku paket kepada siswa. Buku ini nantinya digunakan sebagai sumber belajar dalam kegiatan inti pembelajaran menulis buku harian dalam bentuk karangan narasi. Dalam kegiatan inti pada pertemuan pertama, guru menerangkan materi menulis buku harian dengan pola pengembangan narasi. Guru memulai kegiatan inti dengan menyampaikan materi menggunakan metode ceramah. Selanjutnya kegiatan penutup mengakhiri pertemuan pertama. Pada kegiatan penutup guru mengingatkan siswa untuk mempelajari cara mengembangkan buku harian menjadi karangan narasi. Guru tidak menyampaikan kesimpulan pembelajaran karena alokasi waktu pembelajaran telah habis. Kemudiaan, guru menutup pelajaran dengan salam.
Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh, diketahui masih banyak siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran ini. Dari 34 siswa, siswa yang mencapai KKM sebanyak 11 siswa dengan presentase 32,3%. Sisanya sebanyak sebnayak 23 siswa dengan presentase 67,7% belum mencapai KKM. Dengan demikian, perlu dilakukan tindakan sebagai sebuah upaya perbaikan pembelajaran.

B.     Siklus I
Kegiatan pada siklus I merupakan tindakan perbaikan yang dilakukan berdasarkan refleksi pada tahap prasiklus. Tindakan ini berupa penerapan metode karyawisata berbantuan media video dalam pembelajaran menulis narasi pada siswa. Adapun Langkah langkah yang diterpkan dalam siklus I sebagai berikut:
1)      Perencanaan melipuli:
a)      Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, media pembelajaran, dan materi pembelajaran.
b)      Mempersiapkan dan membuat alat evaluasi keberhasilan pembeljaran.
c)      Mempersiapkan lokasi yang akan digunakan sebagai tempat karyawisata
d)     Mempersiapkan alat rekam video yang akan digunakan untuk merekam kegiatan karyawisata yang akan dilakukan siswa
e)      Menyiapkan viewer dan pengeras suara untuk memutar video karyawisata pada pertemuan kedua.

2)      Tindakan Siklus 1
Tindakan pada siklus I merupakan implementasi dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun pada tahap perencanaan. Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengkondisikan kelas. Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengecek kehadiran siswa. Setelah itu, guru melakukan apersepsi materi yang berhubungan dengan penulisan karangan narasi. Siswa diberi arahan untuk mengidentifikasi contoh tersebut dengan tujuan agar siswa mampu memahami ciri – ciri dan pola pengembangan karangan dalam bentuk narasi. Setelah menyampaikan materi memlalui contoh, guru melakukan tanya jawab secara klasikal mengenai hasil identifikasi yang dilakukan siswa. Guru membimbing dan memberikan kesimpulan mengenai hasil tanya jawab sehingga siswa memahami konsep untuk menulis buku harian dalam bentuk karangan narasi.





C.    Siklus II
Siklus II merupakan tindakan upaya perbaikan yang dilakukan berdasarkan refleksi siklus I. Berdasarkan refleksi siklus I, ketentuan klasikal belum mencapai 75% sehingga pada siklus II tindakan yang dilakukan harus mencapai ketuntasan klasikal. Siklus II terdiri dari beberapa tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Terdapat perbedaan antara siklus II dengan siklus I. Perbedaan tersebut antara lain:
a)      Siswa tidak melaksanakan kegiatan karyawisata secara langsung. Kegiatan karyawisata diwakili dengan tayangan video rekaman dari kegiatan karyawisata pada siklus I. Dengan demikian, alokasi waktu akan lebih diefektifkan untuk membimbing siswa dalam menulis narasi.
b)      Video karyawisata tidak lagi berupa potongan- potongan video, video sudah digabung dan dimodifikasi dengan memasukkan musik serta beberapa animasi sehingga lebih menarik
c)      Siswa tidak lagi menulis pada buku namun disediakan lembar kerja siswa. Tujuannya adalah untuk mempermudah siswa dalam menulis kerangka karangan dan mengembangkan menjadi karangan narasi. Selain itu proses koreksi juga akan lebih mudah,
d)     Contoh karangan, narasi yang disajikan diambil dari tugas siswa pada pembelajaran menulis narasi siklus I
·         Perencanan
Secara rinci, perencanaan pada siklus II
1.      Menyusun perangkat pembelajaran alat evaluasi keberhasilan pembelajaran
2.      Mempersiakan dan membuat alat evaluasi keberhasilan pembelajaran.
3.      Memodifikasi poyongan – potongan rekaman video karyawisata pada pembelajaran menulis narasi siklus I dengan cara menggabungkannya dan memberi  animasi serta menyisipkan musik
4.      Menyiapkan viewer untuk pemutaran video karyawisata dan pengeras suara
5.      Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS)



BAB 3 KESIMPULAN

       Penerapan metode karyawisata berbantuan video pada pembelajaran menulis narasi di kelas VII A MTs Tarbiyatul Huda dilaksanakan dalam siklus I dan II. Pada prasiklus ditemukan beberapa kesulitan siswa pada pembelajaran narasi, yakni : kerangka karangan yang disusun siswa tidak runtut, pola pengembangan paragrafnya kurang baik, yang ditandai dengan tidak adanya kepaduan dalam setiap paragrafnya, dan tidak tampaknya kronologi cerita dalam karangan narasi siswa. Pada siklus I, permasalahan – permasalahan sudah dapat diatasi. Namun, hasil refleksi menunjukkan bahwa bimbingan guru masih kurang merata. Pada siklus II kelemahan – kelemahan yang ditemukan berdasarkan dari hasil refleksi siklus I sudah mampu diatasi. Disisi lain, hasil refleksi siklus II juga menunjukkan bahwa pembelajaran menulis narasi siklus II sudah terlaksana dengan baik.

       Terdapat peningkatan nilai siswa dalam pembelajaran menulis narasi setelah diterapkannya metode karyawisata berbantuan media video. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil menulis narasi siswa mulai dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada tahap prasiklus  terdapar 11 siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar, sedangkan siswa yang tidak mencapai ketuntasan hasil belajar sebanyak 23 siswa. Pada siklus I terjadi peningkatan siswa yang mencapai nilai ketuntasan yaitu dari 11 siswa menjadi 25 siswa. Pada siklus II sejumlah siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar sebanyak 29 siswa dan sisannya sebannyak 5 siswa yang belum mencapai ketuntasan hasil belajar.
                  
 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah morfem

MAKALAH PRINSIP – PRINSIP PENGENALAN MORFEM Di susun oleh: 1.       Moch. Rafi Firmansyah        (1702104020 8 9) 2.       Amalia Sukmawati                (170210402 104 ) 3.       Ayu Intan Nursanjaya          (1702104021 10 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2018-2019   KATA PENGANTAR       Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkonstribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan da...

LAPORAN HASIL OBSERVASI PROFESI KEPENDIDIKAN

LAPORAN HASIL OBSERVASI PROFESI KEPENDIDIKAN TUGAS AKHIR SEMESTER diajukan guna melengkapi tugas akhir matakuliah Profesi Kependidikan Oleh : ... NIM ... PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER ..... 1. IDENTITAS GURU             Nama                          : LIPUR HERATIASIH Sp.d             NIP                              :196308081983032012             Bidang Studi    ...

Pengalaman Belajar PTI

MENDESKRIPSIKAN PENGALAMAN BELAJAR PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI Pengalaman belajar saya selama menempuh  mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi (PTI) mulai dari pertemuan pertama sampai dengan sekarang, beraneka ragam perasaan yang saya rasakan mulai dari perasaan senang dan adapula bingung, Karena tugas buku yang diberikan oleh bapak Anang Andrianto, tugas tersebut merupakan pengalaman pertama saya dalam membuat buku. Pertemuan pertama  mata mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi (PTI) belum ada materi tetapi membahas tentang kontrak kuliah dan apa saja yang harus dilakukan oleh mahasiswa selama menempuh mata kuliah ini, dosen pengampu mata mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi (PTI) adalah Bapak Anang Andrianto,ST., MT. Awal pertemuan bapak Anang menjelaskan tentang sistem perkuliahannya, awal mula kami diberi tugas untuk membuat kelompok presentasi dan materi yang pertama adalah Sejarah perkembangan komputer, setelah membuat kelompok presentasi yang biasanya...